'si kancil anak nakal
suka mencuri mentimun
ayo lekas dihukum
jangan diberi ampun'
Lirik lagu itu selalu dinyanyikan oleh anak2 se Indonesia.
Hati si Kancil jadi sakit karena sebenarnya dia tidak suka mentimun, kalau ia makan mentimun maka perutnya sakit.
'Hai manusia apa salahku hingga kau menuduhku mencuri mentimun?' ucap kancil.
'Bukti apa yang kau punya hingga kau berani mengeluarkan pernyataan bahwa aku pencuri?' lanjutnya.
'Kalian merambah hutan membakar tempat tinggalku dan merampas semua makananku bahkan kalian membunuhi aku dan keluargaku tapi aku tidak pernah membuat lagu yang menyudutkan kalian padahal nyata-nyata kalian lah yang sering merusak bumi BUKAN KAMI!!'
'Seharusnya kamilah yang menyanyikan lagu ini
Manusia dasar nakal
suka merusak bumi
ayo lekas dihukum
jangan diberi ampun
Tolonglah Manusia jangan kau sudutkan aku terus. Karena aku tidak pernah menyudutkan kalian.
Cobalah kau lihat hai manusia, kerakusan dalam bentuk apalagi yang ingin kau tunjukkan? mulailah kau sayangi kami.
Pesan yang disampaikan :
Ternyata menyudutkan orang itu lebih mudah dan menyenangkan bila kita melihat hanya dari kepentingan kita saja. Jangan hanya menduga tapi cobalah melihat melalui kacamata lawan anda. Tak ada guna menyalahkan orang lain tanpa kita melihat kelalaian kita sendiri.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp